Halaman

Senin, 18 November 2013

OVALE: MAINTAINING SUCCESS IN THE HYPERCOMPETITIVE MARKET

Nama: Selvi Wijaya (915120054)
Kelas: B (Dasar - dasar Periklanan)
Dosen: Santo Tjhin


Sumber:
  • Buku "Advertising That Sells" oleh Dyah Hasto Palupi & Teguh Sri Prambudi
Summary:
  • Bagian XII - Ovale: Maintaining Success in the Hypercompetitive Market






Ovale

Maintaining Success in the Hypercompetitive Market

Sebuah mimpi dan kenyataan

Kelahiran Ovaleberawal dari sebuah mimpi dan gairah kewirausahaan anak muda Harry Sanusi. Selepas sukses permen Kino ke puncak tangga 1998. Ketika jalan-jalan ke Filipina ia menemukan produk personal care yang menggelitik rasa ingin tahunya. Selama ini membersihkan wajah selalu 2 langkahyaitu dengan cleansing milk berikutnya dengan astrigent. Di Filipina ternyata ada pembersih wajah sekali pakai. Tanpa membuang waktu ia segera mengembangkan ide serupa.

Ganjalan distribusi

Disini harry harus bekerja keras, pasalnya ia belum memiliki pengalaman di industri kosmetik. Walaupun memiliki latar belakang distributor, KinoCare tidak berpengalaman menjadi distributor produk kecantikan. Maka, pada awal peluncuran Ovale, KinoCare mengalami kesulitan mencari distributor yang tepat.

Kekuatan Komunikasi Iklan Perbandingan

Strategi komunikasi Ovale Facial Lotion adalah membandingkan produk yang sudah ada dengan Ovale yang hanya satu langkah. Caranya, dengan memecah gambar. Gambar pertama menampilkan bagaimana membersihkan 2 langkah, Gambar kedua menampilkan bagaimana membersihkan wajah 1 langkah dengan praktis. Dalam eksekusi kreatif iklannya Ovale terlihat hardsell dan straight to the point. Ini persis dengan kredo yang diyakini Dwi Sapta : be different, be controversial, dan big idea.

Cara lain konsisten menunjukan diferensiasi Ovale dan melakukan testimoni. Pertimbangannya konsumen menengah percaya dengan pernyataan yang disampaikan langsung kepadanya. Maka, Ovale pun tidak ketinggalan, sengaja menggarap testimoni dari para wanita yang banyak melakukan aktivitas.

Tidak ada komentar: