Halaman

Senin, 18 November 2013

VEGETA: CREATING BLUE OCEAN EDVERTISING STRATEGY, WINNING UNCONTESTED COMPETITION

Nama: Selvi Wijaya (915120054)
Kelas: B (Dasar - dasar Periklanan)
Dosen: Santo Tjhin


Sumber:
  • Buku "Advertising That Sells" oleh Dyah Hasto Palupi & Teguh Sri Prambudi
Summary:
  • Bagian XI - Vegeta: Creating Blue Ocean Advertising Strategy, Winning Uncontested Competition




Vegeta

Creating Blue Ocean Advertising Strategy, Winning Uncontested Competition

Pelopor Serbuk Minuman Berserat
Sejak awal April 2000, Vegeta sudah terlihat menonjol dengan inovasi produk dan strategi komunikasinya. Produk PT. Sari Enesis Indah ini, diperkenalkan sebagai kategori baru produk serbuk minuman berserat lokal yang pertama dipasarkan di Indonesia. Waktu itu pasar memang dilanda demam multivitamin yang menjanjikan khasiat rupa-rupa.
 Maklumlah pada 1990-an muncul kesadaran kesehatan masyarakat, yang sayangnya tidak diimbangi pengetahuan kesehatan yang sepadan. Akibatnya, tawaran produk-produk kesehatan berupa makanan tambahan (food supplement) atau makanan kesehatan diterima secara membabi buta. Pasar dibanjiri produk makanan tambahan dan makanan kesehatan diterima secara membabi buta. Pasar dibanjiri produk makanan tambahan dan makanan kesehatan, mulai dari untuk kulit, stamina, berat badan, perencanaan hingga fungsi syaraf.

Vegeta-berasal dari kata “vegetable” (buah-buahan) – berhasil digodok tim RetD Enesis yang waktu itu sudah teruji dalam mengembangkann Adem Sari (pereda panas dalam).Vegeta meledak di pasaran, banyak sekali pengekor yang ingin turut mencicipi berkah yang menggiurkan ini. Cuma enam bulan melenggang sendirian di pasar, setidaknya muncul tiga merek yang menguntitnya.

Kekuatan Komunikasi dengan Edukasi

Dalam kasus Vegeta jelas, sebagai produk baru ada banyak hal yang harus disampaikan ke konsumen. Utamanya, tentang apa itu makanan berserat dari apa manfaatnya. Selama ini tidak ada satu pun informasi tentang makanan berserat, baik informasi tentang manfaatnya maupun cara mendapatkannya.
Karena itu konsentrasi iklan Vegeta jelas bukan yang bersifat menghibur. Iklan Vegeta harus edukatif. Artinya iklan harus 95% harus edukatif dan %% baru yang menghibur. Caranya,seperti seorang guru mengajari muridnya, tampilan iklan harus bisa menggambarkan situasi informasi tersebut. Dwi Sapta dan Enesis tahu persis bagaimana mengendalikan emosi konsumen. Makin banyak informasi dan edukasi yang diberikan, makin banyak hal yang ingin diketahui masyarakat.



1 komentar:

Unknown mengatakan...

nie gan. manfaat vegeta.

numpang lapak gan..
www.detexsi.com/2015/02/manfaat-vegeta-untuk-kesehatan.html