Nama: Selvi Wijaya (915120054)
Kelas: B (Dasar - dasar Periklanan)
Dosen: Santo Tjhin
Sumber:
- Buku "Advertising That Sells" oleh Dyah Hasto Palupi & Teguh Sri Prambudi
Summary:
- Bagian VII - Sleep with clients, Listen to Their Needs, Wants, and Expectations
Sleep with Clients, Listen to Their Needs, Wants, and
Expectations
Salah satu metode riset konsumen yang paling mutakhir saat
ini adalah riset yang dikenal dengan sebutan keren, one day in the life of
customer. Dengan metode riset ini, konsumen sebagai responden tidak ditanya
dengan menggunakan pertanyaan langsung seperti umumnya riset konvensional.
Mangapa? Karena, pertanyaan seperti itu selalu menghasilkan jawaban responden
yang generik dan menyesatkan. Contoh, ketika responden ditanya “mengapa membeli
produk kopi?” , Maka jawaban responden yang biasa keluar tak jauh-jauh dari
“harga”, “rasa”, dan “aroma”.
Learning Relationship
Bagi Dwi Sapta, mengetahui kebutuhan, kerugian, keinginan,
dan harapan klien adalah simpul dari keseluruhan upaya menciptakan customer
intimacy dan membangun lifetime loyalty. Dalam berbagai kesempatan, Adji selalu
mengatakan bahwa kejelian mendengarkan keluhan dan keinginan pelanggan
merupakan proses pertama dan terpenting dalam melayani pelanggan. Bila masukan
yang diterima dari pelanggan benar dan tepat, customized service yang di
deliver pun akan kena sasaran, dan customized, sesuai dengan kebutuhan,
keinginan dan harapan klien.
Apa itu learning relationship? Ini adalah upaya saling
belajar antara perusahaan dan pelanggannya yang terwujud karena adanya hubungan
jangka panjang yang terjadi antarkeduanya. Tak hanya perusahaan yang
mendengarkan dan mempelajari pelanggannya, tetapi sebaliknya, pelanggan pun
mendengarkan dan mempelajari perusahaan.
Dengan intensif mendengarkan klien melalui mekanisme
learningrelationship ini, Dwi Sapta bisa melakukan customization layanan ke
setiap klien. Bagi Dwi Sapta, tak ada yang namanya klien rata-rata berdasarkan
keunikannya, mau tak mau Dwi Sapta mendengarkan mereka satu per satu.
Spiritual = Timeless
Terebentuknya learning relationship yang efektif antara Dwi
Sapta dan klien merupakan aset sangat berharga, baik bagi Dwi Sapta maupun
kliennya. Elemen dasar ekuitas pelanggan sesungguhnya terletak pada learning
relationship ini. Ia merupakan harta karun yang harus dijaga dan dipelihara,
baik oleh Dwi Sapta maupun klien-kliennya, sampai kapan pun.
Menurut kami, learning relationship adalah embrio
terbentuknya customer lifetime loyalty Melalui learning relationship yang
berlangsung dalam kurun lama, akan terjadi sharing informasi berharga dan
proses saling belajar antara Dwi Sapta dan klien-kliennya. Proses inilah yang
memicu terjadinya saling ketergantungan, saling membutuhkan, yang akan berujung
pada terbentuknya loyalotas klien sepanjang masa.
Selama melakukan riset untuk buku ini, kami mencoba mencari
tahu apa saja dampak positif sleep with customer dan learning relationship yang
dijalankan Dwi Sapta dan klien-kliennya.
1.
Sleep with customer yang diikuti dengan learning
relationship memungkinkan Dwi Sapta memahami secara mendalam tak hanya
kebutuhan, keinginan dan harapan klien, tapi juga sistem dan cara kerja
organisasi klien; orang-orang di dalam perusahaan mulai dari CEO hingga pegawai
rendahan, budaya perusahaan yang tumbuh di kalangan karyawan, bahkan strategi
yang dijalankan klien.
2.
Sleep with customer yang diikuti dengan learning
relationship memungkinkan Dwi Sapta melibatkan klien dalam proses bisnisnya.
Dan sebaliknya, hal ini memungkinkan klien melibatkan Dwi Sapta dalam proses
bisnis mereka. Kalau proses bisnis sudah terintegrasi seperti itu, lalu apa
yang terjadi? Yang terjadi, agensi-klien betul-betul melebur menjadi satu.
Menarik sekali pendapat Hermawan Kartajaya dalam buku larisnya.
3.
Sleep with customer yang diikuti dengan learning
relationship memungkinkan Dwi Sapta mendapatkan kepercayaan. Hubungan yang
terbentuk dari continous learning relationship selama bertahun-tahun ini tak
hanya sebatas hubungan transaksional atau emosional, tapi sudah sampai pada
hubungan spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar