Halaman

Senin, 18 November 2013

SOFFELL : UNLEARN THE PAST, BE VISIONARY

Nama: Selvi Wijaya (915120054)
Kelas: B (Dasar - dasar Periklanan)
Dosen: Santo Tjhin


Sumber:
  • Buku "Advertising That Sells" oleh Dyah Hasto Palupi & Teguh Sri Prambudi
Summary:
  • Bagian X - Soffell: Unlearn the PAst, Be Visionary



Soffell

Unlearn the Past, Be Visionary

Seperti yang diungkapkan dalam artikel majalah bisnis dan ekonomi itu, seorang pengamat pemasaran berkomentar dengan nada pesimis. “Sari puspa sudah sangat Indonesia dan pasarnya menengah ke bawah. Kenapa harus diganti dengan Soffell yang berbau asing. Saya sangat meragukan Soffell ini bisa sekuat Sari Puspa”

Soffell dinilai mempertaruhkan ekuitas mereknya di Indonesia. Dan nama Sari Puspa yang dibangun dengan susah payah selama 16 tahun bisa jadi menang sia-sia. Brand awareness dan persepsi kualitas konsumen Sari Puspa yang sudah bagus bisa hilang begitu saja.

Alasan paling kuat untuk mengganti nama, dalam rangka membawa brand Soffell masuk ke pasar Internasional. Selama ini produk Sari Puspa hanya dijual di pasar dalam negri, sementara untuk pasar luar negeri (Vietnam, Thailand dan Malaysia) menggunakan nama Soffell.
Kategori Baru
Era baru Soffell dimulai sejak mengganti namanya, November 2004. Inilah titik baik perjalanan produk yang awalnya bukan siapa-siapa menjadi sesuatu yang membanggakan, baik bagi PT. Herlina Indah, produsennya, maupun bangsa Indonesia.

Soffell adalah kategori baru produk obat antinyamuk oles yang pertama di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Ketika pertama kali diluncurkan tahun 1989 dalam bentuk gel dengan nama Sari Puspa, pasar obat antinyamuk di Indonesia masih hanya mengenal tisu penolak nyamuk yang dikembangkan dengan merek Sakti, Autan, dsb.

Kini soffell tidak hanya memimpin Indonesia, ia juga menjadi memimpin pasar di Thailand dan Vietnam. Dengan dominasinya yang besar di pasar obat antinyamuk oles inilah. Soffell yakin bisa menjadi merek terbesar di kategori produk insect repellent di dunia.

Chrossing the Chasm

Kalau menurut perjalanannya, kita bisa membaca dinamika Soffell adalah dinamika memimpin pasar. Tidak banyak brand yang bisa berprilaku sebagai layaknya pemimpin pasar, kalau memang tidak memiliki modal dan kemampuan. Dalam hal ini Soffell boleh dibilang segelintir merek pemimpin pasar yang berhasil hingga bisa melompati parit (chrossing the chasm) dari pasar pemula menuju pasar utama.

Tahapan tersulit dalam dalam penetrasi produk baru ialah bagaimana melompati parit dari pasar pemula menuju pasar utama. Tahapan ini merupakan fase paling kritis yang harus diwaspadai. Bila mampu melewatinya, menurut Moore, dipastikan perjalanan produk untuk menguasai pasar akan makin lempang.

Edukasi dan  Edukasi

Komunikasi yang dilakukan Soffell bertujuan untuk edukasi pasar. Selain dapat mebentuk hubungan baik dengan konsumen, juga dapat terus memperluas pasar. Bagi Soffell, edukasi pasar bukan resiko sebagai pemain baru, tapi lebih dianggap sebagai tanggung jawab pemimpin pasar. Sebagai pemimpin pasar, ialah yang paling tahu target pasarnya dan paling tahu bagaimana mengembangkan target pasarnya. Oleh karena itu, proses edukasi tak pernah berhenti.


Tidak ada komentar: